Kamis, 24 Februari 2011

WATER SUPLAY


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Hampir dua juta anak di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena penyakit yang berhubungan dengan air. Bukan itu saja sebagai pembunuh nomor dua setelah Infeksi Saluran Nafas Akut (ISPA), di Indonesia tiap menit ada 15 orang menderita diare, bahkan 35-50% balita di Indonesia mengalami penyakit yang berhubungan dengan air dan kebersihan lingkungan.
Pada hakekatnya kuantitas air di bumi tidak berubah namun ketersediannya sangat terbatas hanya kurang lebih 3% yang berupa air tawar. Dari jumlah persediaan air tawar yang ada di bumi hanya 0,26% yang dimanfaatkan, selebihnya tersimpan di kutub sebagai gunung es.
Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 220 juta jiwa, karena terletak di daerah katulistiwa, mempunyai curah hujan berlimpah, dimana total ketersediaan air tawarnya mencapai 6% dari total air tawar dunia. Tetapi penyebarannya tidak merata, karena tergantung dari kondisi geografi dan musim, serta penggunaannya juga bervariasi karena ketidakseimbangan kepadatan penduduk dan pembangunan ekonomi.
Berdasarkan data WHO tahun 1998, satu miliar penduduk miskin dunia mempunyai risiko tujuh kali lipat kemungkinan meninggal akibat infeksi, maupun kondisi perinatal dan maternal yang pada umumnya berkaitan langsung dengan lingkungan yang buruk dan air yang tercemar.
Saat ini banyak air tanah dan air permukaan terkontaminasi dengan logam berat, tercemar bahan organik, buangan industri, limpasan pengairan sawah yang mengansdung pestisida, maupun limbah domestik. Jumlah cemaran yang dibuang ke dalam air sering jauh melebih kapasitasnya untuk dapat dinetralisir. Kondisi ini sangat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas air.




1.2  Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1.       Mempelajari air bersih
2.       Mempelajari sumber-sumber air minum
3.       Memahami persoalan terkait air
4.       Mempelajari sumber pencemaran air
5.       Mempelajari jenis polutan air
6.       Mempelajari pengolahan air minum secara sederhana

1.3.      Manfaat
Penyusun mengharapkan makalah ini bermanfaat :
-          Bagi mahasiswa agar sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan dengan baik dan benar.
-          Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Sedangkan air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.  
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat maninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Didalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%.
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci (bermacam- macam cucian) dan sebagainya. Menurut perhitungan WHO di Negara-negar maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter/hari. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter/hari.
Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut, yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.
Agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, setidaknya diusahakan mendekati persyaratan tersebut. Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut :
  1. Syarat Fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu dibawah suhu udara diluarnya, sehingga dalam kehidupan sehari-hari cara mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.

  1. Syarat Bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen, adalah dengan memerikasa sampel (contoh) air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E.Coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
  1. Syarat Kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu di dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologi pada manusia. Bahan-bahan atau zat kimia yang terdapat dalam air yang ideal antara lain sebagai berikut :

Jenis Bahan
Kadar yang dibenarkan(mg/liter)
Fluor (F)
Chlor (Cl)
Arsen (As)
Tembaga (Cu)
Besi (Fe)
Zat Organik
Ph, (Keasaman)
CO2
1-1,5
250
0,05
1,0
0,3
10
6,5-9,0
0

Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan maka air minum yang berasal dari mata air dan sumur dalam adalah dapat diterima sebagai air yang sehat, dan memenuhi ketiga persyaratan tersebut diatas, asalkan tidak tercemar oleh kotoran-kotoran terutama kotoran manusia dan binatang. Oleh karena itu, mata air atau sumur yang ada di pedesaan terus mendapatkan pengawasan dan perlindungan agar tidak dicemari oleh penduduk yang menggunakan air tersebut.

Pada kebanyakan negara belum maju (LDC), sumber air umumnya berasal dari air permukaan (danau,sungai dan sebagainya). Lebih dari 90 % penduduk pedesaan di negara belum maju menggunakan air yang tidak nyaman dari penyakit. Keadaan ini beresiko brbagai penyakitseperti kolera ,tifus perut, disentri basil. Resiko dan kenyataan seolahberkejaran, penduduk tidak memiliki tempat buang air besar yang memadai, misalnya latrine, demikian juga pelayanan pengolahan sampah sera penyediaan air bersih. Kotoran manusia dan sampah rumah tangga dari 1 milyar masyarakat pedesaan dibuang dekat tempat tinggal .Keadaan tersebut memungkinkan penyebaran penyakit melalui tanah ,makanan, dan air yang tercemar.
Kebutuhan air sehat terlindungi telah merupakan kebutuhan pokok sehari-hari pada zaman modern ini. Setiap orang untuk keshatannya memerlukan air ± 60 liter/hari denga rincian 30liter untuk mandi, 15 liter untuk mencuci, dan 15 liter untuk minum, pengolahan makanan dan untuk BAB. Jumlah penggunaan air tergantung pada tingkat hidup manusia, misalnya di negara maju setiap orang membutuhkan air sebanyak 400 liter per hari ,sdangkan indonesia memprogramkan 150 liter/hari per orang pada kota sedang dan kecil. Untuk jakarta sebagai kota metropolitan persediaan air minum terlindung baru memenuhi kebutuhan 50 % warga kota, yaitu dalam bentuk air ledeng .Keadaannya akan lebih buruk di pedesaan ,dimana hanya 1,3 % penduduknya menikmati air bersih terlindung.

2.2  Sumber-Sumber Air Minum
Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum, diantaranya :
1.      Air Hujan
Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minuam. Tetapi iar hujan ini tidak mengandung kalsium. Oleh karena itu, agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium didalamnya.
2.      Air Sungai dan Danau
Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan air danau ini juga dari air hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau danau ini. Kedua sumber air ini sering juga disebut air permukaan. Oleh karena air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran, maka bila akan dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu.
3.      Mata Air
Air yang keluar dari mata air ini biasanya berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena itu, air dari mata air ini, bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum langsung. Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar maka alangkah baiknya air tersebut direbus dahulu sebelum diminum.
4.      Air Sumur Dangkal
Air ini keluar dari dalam tanah, maka juga di sebut air tanah. Air berasal dari lapisan air didalam tanah yang dangkal. Dalam nya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke tempat yang lain berbeda-beda. Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat, karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu, perlu di rebus dahulu sebelum di minum.
5.      Air  Sumur Dalam
Air ini barasal dari lapisan air ke dua didalam tanah. Dalamnya dari permukaan tanah biasanya di atas 15 meter. Oleh karena itu, sebagian besar air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum langsung (tanpa melalui proses pengolahan).

2.3  Persoalan Terkait Air
Ada dua persoalan utama yang berkaitan dengan air yaitu : kuantitas air dan mutu air
a.       Kuantitas air
Siklus hidrologis memberikan cukup air tawar untuk memenuhi kebutuhan semua penduduk. Namun sesekali ada masanya saat musim kering yang luar biasa lamanya dapat menurunkan jumlah air yang tersedia untuk digunakan dibeberapa wilayah. Keseriusan masa kekeringan itu bergantung terutama pada lamanya. Dampak keseluruhannya terhadap komunitas dapat diubah dengan :
Jumlah air baru yang dihasilkan selama kekeringan. Saat kekurangan air tampaknya segera terjadi, masyarakat bersama pihak penyedia air perkotaan sering malakukan langkah-langkah untuk menghemat air.langkah-langkah tersebut dapat berkisar dari kepatuhan sukarela pada awal kekeringan terhadap pemberlakuan ketat kebijakan penghematan air ( misal menyiram tanaman dan kebun hanya pada hari-hari yang ditentukan atau tidak sama sekali ). Jika kekekringan semakin parah, pencucian mobil mungkin akan dilarang dan menyiram toilet dengan air yang cukup banyak mungkin tidak akan dianjurkan. Terkadang, kebiasaan untuk menghidangkan air bagi pelanggan restoran akan dihentikan kecuali pelanggan secara khusus memintanya.
b.      Mutu air
Karena keterbatasan data, pengkajian terhadap mutu air keseluruhan sulit dilakukan dan bahkan tidak berguna. Tampaknya, mutu air  bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Menurut Stewart, penurunan mutu air diakibatkan oleh empat penyebab :
a.       Pertumbuhan penduduk menimbulkan peningkatan jumlah penduduk yang menghasilkan limbah.
b.      Penyebarluasan dan bertambahnya pabrik kimia dan penggunaannya, terutama zat kimia organik sintesis.
c.       Pengelolaan yang keliru terhadap produksi bruto dan pembuangan limbah berbahaya secra tidak bertanggung jawab.
d.      Praktek pemanfaatan lahan yang ceroboh dan mengakibatkan mengalirnya polutan kedalam alur air.

2.4  Sumber Pencemaran Air
Pencemaran air mencakup segala perubahan fisik ataupun kimiawi di dalam air yang dapat membahayakan organisme hidup atau menyebabkan air tidak sesuai untuk kegunaan yang lain. Pencemaran sumber tunggal dan sumber ganda. Pencemaran sumber tunggal mengacu pada sumber tunggal yang teridentifikasikan yang membuang polutan kedalam air, misalnya pipa, parit, atau gorong-gorong. Contoh polutan semacam itu trmasuk pelepasan polutan dari pabrik atau instalasi pengelolahan limbah.
Pencemaran sumber ganda nencakup semua pencemaran yang terjadi malalui buangan, rembesan atau jatuhnya polutan kedalam air. Contohnya mencakup buangan kimia dari lahan pertanian, rembesan atau bocoran leachat dari landfill, dan hujan asam dari kedua sumber pencemaran ini, pencemaran sumber ganda merupakan masalah yang lebih besar karena seringkali sulit dilacak sumber pencemaran yang sebenarnya.
           
2.5  Jenis Polutan Air
Dua jenis polutan yang menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan masyarakat adalah polutan biologis dan polutan toksik atau beracun.
  1. Polutan biologis
Ada dua jenis utama polutan biologis. Tipe pertama mencakup patogen seperti parasit, bakter, virus, dan mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan. Patogen masuk kedalam air terutama melalui kotoran manusia dan binatang lainnya. Peristiwa ini terjadi jika pembuangan limbah tidak benar, misalnya membersihkan limbah atau kotoran dengan jerami atau air buangan dari lahan pertanian. Katagori kedua dari polutan biologis adalah pertumbuahn vegetasi air secara berlebihan. Ketidakseimbangan jenis ini biasanya disebabkan oleh polusi zat kimia yang memicu pertumbuhan vregetasi tersebut. Vegetasi semacam itu akan mengambil sebagian besar kandungan oksigen terlarut dan menjadikan air tidak sesuai untuk organisme hidup yang lain misalnya ikan.

  1. Polutan toksik
Polutan toksik atau racun dapat dibedakan menjadi 3 kelompok.kelompok pertama mencakup zat kimia anorganik. Walaupun terbentuk secara alami,zat kimia tersebut akan menjadi polutan yang penting jika ditambang,diolah,dimurnikan,atau dipekatkan. Timbal adalah salah satu polutan anorganik toksik. Kelompok kedua mencakup radioaktif yang dapat masuk kedalam air jika tidak ditangani dengan benar. Kasus semacam itu banyak dilaporkan dari pangkalan militer dan pembangkit tenaga listrik.
Kelompok ketiga zat kimia beracun terdiri dari zat kimia organik sintetis. Zat kimia organik sintetis ini dibuat manusia untuk berbagai keperluan. Zat tersebut mencakup solven industri,misalnya pestisida,DDT (Dikloro Fenil Trikloroetilen) dan lain-lain. Zat kimia beracun ini juga ditemukan dalam tinta,cat,lem,zat lilin dan semir.

2.6  Pengolahan Air Minum Secara Sederhana
      Seperti yang disebutkan didalam uraian yang terdahulu, bahwa air minum yang sehat harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Sumber-sumber air minum pada umumnya di daerah pedesaan khususnya tidak terlindung (protected) ,sehingga air tersebut tidak atau kurang memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk itu perlu pengolahan terlebih dahulu. Ada beberapa cara pengolahan air minum antara lain sebagai berikut :
1.      Pengolahan secara alamiah.
Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan (storage) dari air yang diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti air danau, air kali, air sumur dan sebagainya.Didalam penyimpanan ini air di biarkan untuk beberapa jam ditempatnya. Kemudian akan terjadi kongulasi dari zat-zat yang terdapat di dalam air, dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi  jernih karena partikel-partikel yang ada di dalam air akan ikut mengendap.
2.      Pengolahan air dengan menyaring.
Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir. Lebih lanjut akan di uraikan kemudian. Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi dilakukan oleh P.A.M. (perusahaan air minum) yang hasilnya dapat dikonsumsi umum.
3.       Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia.
Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam, yakni zat kimia yang berfungsi untuk kongulasi, dan akhirnya mempercepat pengendapan, (misalnya tawas). Zat kimia yang kedua adalah berfungsi untuk menyuci hamakan (membunuh bibit penyakit yang ada di dalam air, misalnya chlor).
4.      Pengolahan air dengan mengalirkan udara
Tujuan utamanya adalah untuk mehilangkan rasa serta bau yang tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tidak diperlukan, misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air.
5.      Pengolahan air dengan memanaskan sampai mendidihkan.
Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air. Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil, misalnya untuk kebutuhan rumah tangga. Dilihat dari segi konsumernya, pengolahan air pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi 2 yakni :
1.      Pengolahan Air Minum Untuk Umum.
a.       Penampungan air hujan
Air hujan dapat ditampung dalam suatu dam (danau buatan), yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua air hujan dialirkan ke danau tersebut melalui alur-alur air. Kemudian di sekitar danau tersebut dibuat sumur pompa atau sumur gali untuk umum. Air hujan juga dapat ditampung dengan bak-bak ferosemen, dan disekitarnya dibangun atap-atap untuk mengumpulkan air hujan. Disekitar bak tersebut dibuat saluran-saluran keluar untuk pengambilan air untuk umum.
Air hujan, baik yang berasal dari sumur (danau) dan bak penampungan tersebut secara bakteriologik belum terjamin, untuk itu maka kewajiban keluarga-keluarga untuk memasaknya sendiri, misalnya dengan merebus air tersebut.
b.                                    Pengolahan air sungai.
Air sungai di alirkan kedalam suatu bak penampung I, melalui saringan kasar yang dapat memisahkan benda-benda padat dalam partikel besar. Bak penampung I tadi di beri saringan yang terdiri dari ijuk pasir, kerikil dan sebagainya. Kemudian air dialirkan ke bak penampung II di sini di bubuhkan tawas dan chlor. Dari sisni baru dialirkan ke penduduk sendiri langsung ketempat itu. Agar bebas dari bakteri, bila air akan diminum masih memerlukan direbus terlebih dahulu.
c.                                     Pengolahan Mata air.
Mata air yang secar alamiah timbul di desa-desa perlu di kelola dengan melindungi sumber mata air tersebut, agar tidak tercemar oleh kotoran. Dari sini air tersebut dapat di alirkan kerumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa bambu, atau penduduk dapat langsung mengambilnya sendiri ke sumber yang sudah terlindung tersebut.
2.      Pengolahan Air Untuk Rumah Tangga.
a.       Air Sumur.
Air sumur pompa, terutama air sumur pompa dalam sudah cukup memenuhi persyaratan kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah pedesaan masih mahal, di samping itu, teknologi masih dianggap tinggi untuk masyarakat pedesaan adalah sumur gali. Agar air sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh kotoran di sekitarnya, perlu adanya syarat-syarat sebagai berikut :
-          Harus ada bibir sumur, agar bila musim hujan tiba, air tanah tidak akan masuk ke dalamnya.
-          Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari permukaan tanah harus di tembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur.
-          Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan.
Sebagi pengganti kerikil, ke dalam sumur ini dapat di masukkan suatu zat yang dapat membentuk endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas).
Membersihkan air sumur yang keruh ini dapat dilakukan dengan menyaringnya dengan saringan yang dapat dibuat sendiri dari kaleng bekas.
b.      Air Hujan.
Kebutuhan rumah tangga akan air dapat pula dilakukan melalui penampungan air hujan. Tiap-tiap keluarga dapat melakukan penampungan air hujan dari atapnya masing-masing melalui aliran talang. Pada musim hujan hal ini tidak jadi masalah. Untuk mengatasi keluarga memerlukan tempat penampungan air hujan yang lebih besar agar mempunyai tandon (storage) untuk musim kemarau.

2.7  Jenis penyakit
Saat ini telah diidentifikasi sebanyak 37 penyakit yang berhubungan dengan air, dan digolongkan ke dalam beberapa golongan diantaranya, diare, typhus, cholera, disentri, hepatitis A dan E, penyakit infeksi kulit, scabies, lepra, frambusia, penyakit schistosomiasis, yang di Indonesia hanya terdapat pada penduduk disekira danau Lindu Sulawesi Tengah.
Sedangkan penyakit yang ditularkan oleh vektor yang sebagian atau seluruh perindukannya berada di air, yaitu malaria, filaria dan demam berdarah (DHF). Penyakit-penyakit tersebut terdapat di Indonesia dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, yang sampai saat ini terus diupayakan pencegahan dan pemberantasannya.
Masalah kesehatan lain yang berhubungan dengan air dan perlu mendapat perhatian serius adalah akibat modern hazard (modernisasi) seperti air minum yang tercemar limbah industri, dan sebagai akibat penggunaan pestisida dan herbisida pada sektor pertanian, serta penggunaan merkuri secara tidak terkendali pada penambangan emas liar yang timbul diberbagai daerah.
Untuk meningkatkan cakupan air bersih, kata Sujudi, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah melalui pembangunan berbagai sarana penyediaan air bersih,saran kebersihan lingkunan dan upaya pengamanan kualitas air, walaupun untuk saat ini hasilnya masih belum seperti yang diharapkan. Upaya yang telah dilakukan diantaranya dengan membangun laboratorium pemeriksaan kualitas air untuk pemeriksaan parameter bakteriologis dan parameter kimia terbatas, selain BalaiTeknis kesehatan lingkungan (BTKL) yang kini sudah ada di 10 lokasi di Indonesia.
Dalam upaya memberdayakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), selaku perusahaan penyedia air bersih yang memenuhi syarat kesehatan untuk masyarakat, Depkes dan Kessos telah bekerjasama dengan pemerintah Jerman (GTZ) untuk memberikan bantuan teknis pada PDAM dibeberapa daerah di Indonesia yang kinerjanya kurang baik.

2.8  Keuntungan Bila Banyak Air.
Ada suatu cara sederhana untuk mengetahui apakah anda cukup minum air.Perhatikan warna urine anda .Jika hanya sedikit dan berwarna pekat ,tubuh anda kekurangan suplai air. Ini terutama urine anda berbau tajam .Sebaliknya jika anda mengeluarkan jumlah air yang banyak dan warnanya jernih, pemasukan cairan anda kemungkinan telah cukup memadai.
Sebagaimana anda akan lebih mudah mencuci dan mandi bila tersedia banyak air, demikian juga beban ginjal sangat berkurang bila anda memberinya air yang sangat banyak untuk mencuci kotoran (sampah) tubuh anda. Minum air yang banyak membantu tubuh anda melaksanakan pekerjaannya dengan lebih efisien dan dengan upaya yang lebih kecil. Sebaliknya ,setiap saat tubuh anda terpaksa menahan air ,maka iya cenderung bekerja lebih keras.
Sembelit adalah suatu masalah umum yang dialami jutaan orang karena tidak minum cukup air .Tinja mereka jadi keras dan kering gantinya lembek dan berair.
Bila anda minum banyak air, tubuh akan berkeringat dengan bebas dan air yang menguap dari kulit membuat anda tetap sejuk karena keringat juga mengeluarkan sampah-sampah tubuh, kulit juga disebut sebagai ginjal ketiga .Sampah yang terkumpul pada kulit harus dibuang secara teratur dengan mandi, kalau tidak itu akan diserap kembali.
Bila air tubuh kurang karena tidak cukup minum ,sebagian dari sampah itu akan dibuang melalui nafas. Akibatnya nafas akan jadi bau. Minum banyak air juga akan membantu mencegah infeksi ginjal dan kandung kemih serta pembentukan batu kandung kemih dan ginjal.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Sedangkan air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 
Pencemaran air mencakup segala perubahan fisik ataupun kimiawi di dalam air yang dapat membahayakan organisme hidup atau menyebabkan air tidak sesuai untuk kegunaan yang lain. Pencemaran sumber tunggal dan sumber ganda. Pencemaran sumber tunggal mengacu pada sumber tunggal yang teridentifikasikan yang membuang polutan kedalam air, misalnya pipa, parit, atau gorong-gorong. Contoh polutan semacam itu trmasuk pelepasan polutan dari pabrik atau instalasi pengelolahan limbah.
Saat ini telah diidentifikasi sebanyak 37 penyakit yang berhubungan dengan air, dan digolongkan ke dalam beberapa golongan diantaranya, diare, typhus, cholera, disentri, hepatitis A dan E, penyakit infeksi kulit, scabies, lepra, frambusia, penyakit schistosomiasis, yang di Indonesia hanya terdapat pada penduduk disekira danau Lindu Sulawesi Tengah.

3.2 Saran
Bagi mahasiswa, sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini atau menerapkannya dengan baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
James, McKenzie. 2007. Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Pruss, A. 2005. Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan. Jakarta : EGC.
Sumijatun. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar: